SEBI Social Fund – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menyatakan bahwa saat ini telah terdapat 60 juta UMKM di Indonesia. Besarnya jumlah UMKM nyatanya diiringi berbagai permasalahan berupa sulitnya mendapatkan izin usaha dan sulitnya UMKM mengakses permodalan dan pembiayaan.
Kondisi pandemi Covid-19 dengan pembatasan mobilitas semakin memperparah permasalahan UMKM itu sendiri. Merujuk data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil, sekitar 56% UMKM melaporkan mengalami penurunan pendapatan selama pandemi dan 22% melaporkan mengalami permasalahan pada aspek pembiayaan.
Berangkat dari berbagai permasalahan tersebut, salah satu mahasiswi STEI SEBI, Maryam Kamila tergerak untuk membuat sebuah solusi atas pembiayaan syariah berbentuk equity crowdfunding berbasis blokchain dengan menggunakan akad mudhorobah dan musyarokah. Sehingga dengan adanya blokchain tersebut dana yang masuk dinilai lebih aman dan menambah kepercayaan para investor.
Untuk kemudian, Maryam Kamila mengusulkan solusi tersebut dan mengikuti kompetisi essai yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia dengan mengangkat judul “Pembiayaan Syariah Berbasis Blokchain Sebagai Solusi Pengoptimalan UMKM di Indonesia” dan meraih juara 2.
Telah beberapa kali memenangkan kompetisi essai dan karya tulis ilmiah, Maryam Kamila membeberkan motivasi dalam mengikuti kompetisi dan meraih juara. Menurutnya, semua kembali pada niat dan tujuan diri masing-masing yang akan membentuk proses dan hasil. “Insya Allah aku niatin dalam rangka ibadah dan dakwah. Sebagaimana kata orang-orang, jika belajar adalah ibadah, maka berprestasi adalah dakwah.” tuturnya. (hij)
