SEBI Social Fund – Bukan menjadi hal yang tabu bagi masyarakat muslim begitu memasuki bulan Ramadhan maka akan mengisinya dengan berbagai kebaikan. Mulai dari berbagi takjil, zakat, infaq, shodaqoh, dan juga wakaf. Hal inilah yang akhirnya menjadi pemicu bagi setiap muslim untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Seperti yang dilakukan oleh salah satu mahasiswi STEI SEBI, Vithya Fitri Hanifa.
Sudah menjadi kegiatan rutin kala bulan Ramadhan tiba, mahasiswa STEI SEBI akan menjadi relawan Ziswaf. Vithya, salah satu relawan Ziswaf tersebut, dibulan Ramadhan tahun ini menjadi pengumpul Ziswaf tertinggi dari lembaga Yakesma dengan total perolehan Rp. 10.000.000,-. Dalam wawancara yang dilakukan via chat Whatsapp, Vithya mengatakan bahwa metode yang dilakukan untuk dapat meyakinkan orang agar mau untuk berwakaf adalah diri sendiri yang bertawakkal kepada Allah SWT dan yakin bahwa Allah SWT akan membantu hamba-Nya.
Perkembangan sosial media yang semakin pesat pun menjadi salah satu media yang dimanfaatkan oleh Vithya untuk menyebarkan informasi terkait Ziswaf dan menjadi ajang untuk mengajak para pengguna sosial media untuk berwakaf. Ada hal menarik terkait kegiatan Vithya ketika menjadi relawan Ziswaf tersebut. Vithya mengatakan bahwa ketika H-2 menuju Idul Fitri ada seorang nenek yang mendatangi rumahnya yang kebingungan untuk memanfaatkan tabungan beliau. Hingga akhirnya Vithya menawarkan untuk berwakaf melalui dirinya.
“Masya Allah, nenek ini sangat giat bekerja. Sampai tabungannya yang beliau simpanl beliau bingung mau dimanfaatkan untuk apa lagi. Sudah diwakafkan membangun atap masjid tapi beliau merasa bahwa hartanya masih saja banyak. Akhirnya Vithya tawarkan untuk wakaf pembangunan kampus.” Tuturnya.
Mahasiswi program studi Hukum Ekonomi Syariah ini mengatakan bahwa dalam hal mengumpulkan dana Ziswaf ini rintangan tetap tidak terlepaskan. Terlebih memahamkan terkait Ziswaf kepada orang-orang awam. Tentang bagaimana manfaat Ziswaf untuk masyarakat luas, dan menjadi salah satu ibadah yang tidak akan terputus pahalanya meskipun sudah meninggal dunia. Meski banyak rintangannya, Vithya terus mencoba dan tidak putus asa.
“Jangan putus asa sebelum mencoba dan berusaha sesuai kemampuan yang dimiliki dan dimaksimalkan.” Pesannya. (hij)
